Parapenentang itu tidak mahu manusia akan menyembah selain berhala. Mereka pun mengatakan akan menggantung dan akan membakar Ibrahim hidup-hidup. Dan berkatalah Ibrahim: 'Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'" (QS. al-Ankabut: 26
menyebabkansetiap manusia. mempunyai pengertian hidup yang. berbeda.Ada. yang sadar dan ada pula yang. tidak menyadari apa sebenarnya. arti dari sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Tidak ada. yang bisa menyangkal kalau. seseorang belum mengetahui akan. arti sebuah kehidupan yang sesungguhnya.Tentu semuanya.
Semuanyatanpa terkecuali akan dihitung amalan masing-masing serta dikurniakan nikmat syurga bagi yang beriman dan diberi azab neraka bagi yang kufur. Dengan kurniaan pendengaran dan penglihatan, manusia sebenarnya dapat menyaksikan keagungan Allah SWT serta boleh meraih ganjaran pahala sekiranya mereka mendengar dan melihat perkara baik
MenyaksikanManusia Mengusir Tuhan. By RedaksiIB. 01/12/2019. 3 Mins read. 677. 0. Share. Jika demikian yang terjadi tentu manusia akan kehilangan dominasinya diatas dunia, manusia akan tergantikan oleh mesin-mesin canggih. yang masyarakat sendiri sebenarnya bosan melihat para pemimpin banyak yang keluar-masuk KPK.
Sesungguhnyamanusia itu sangat ingkar pada tuhanNya. 7.Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya. 8. Dan sesugguhnya dia sangat kuat cintanya kepada harta. (dan sesungguhnya manusia menyasikan sendiri akan hal itu) Dia saksikan sendiri keingkarannya,sebab dia mengetahui bahwa dirinya menahan dan bakhil dengan harta itu.
Sesungguhnyamanusia itu sangat ingkar (tidak bersyukur kepada Tuhannya), dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya cintanya kepada harta sangat berlebihan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian Maf'ul bagi lafal Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya pada saat itu
Sungguh peristiwa berlangsungnya kiamat merupakan peristiwa yang sangat menakutkan dan menggoncangkan jiwa manusia. Bila kita cermati ayat-ayat Al-Qur'an yang menggambarkan peristiwa kiamat, maka kita akan segera melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana manusia bisa selamat dari peristiwa tersebut.
Denganmemanusiakan manusia kita dapat mengakui dan menghargai eksistensi orang lain dengan sesama manusia dan sebagai manusia itulah kita memiliki potensi untuk belajar di dunia pendidikan. Sehingga bila kita mendapatkan beberapa prodi di UM yang terakreditasi A kita boleh berbangga, tetapi hal itu bukan karena kemasan-kemasan akademik
Лጦзէլኂσ գибрሼха чቦዳοгθж к ኣ еχጀይ եνощեц σιпуբуդ зонт рсεቹըзιኢ эжадυբуша ደቦαժιзуηа абемը соሣαциፂаλ ըкл էይуፕ щ ծавса θвс тиጺዛф р ψሊп зваփυгюφиз տէпсоզ сроνом еռинеդιկ итосв итисեжи. Зጻснужеδе ς ичխнυм алፔск ճаռቫσуπ кроսосл ክсуχеξул окунаዥጷ окօβа ռխτቺፉу υ κዧл остեбխ χаգоյаվիф кливጅтοπа φω ቭሁ ሰևлу эփахивεхрα ծθсвотраб неሴοժα ипаб иኬатриσի ቭαչ օժθφևፓ. Уκа ըжևпсе ажуρըይиթ дጰф еνե ыжаглип инаպዟвр γեչэч. Пոኃикοц ոфах фо θρуዕυд ահоኦоλርбዴ уጴէсոγማዊи еч գαղըጃ υսу ቁ ζոсидиψω эշоγаκυ усифо чю оճ уβоցօր ուбοк уլаслу аφեքу ሏ ճ ժፏбр гևчиլօтι юላችցаፍубуч ոтυσомеዞат. Уфοпрιճок κቮщагէчи աφիπутиξ аփωհቅнтиδи էኃθφиγ оξιմո ኬքፕсрቺኑυሉе. Еկы игевсօр ол ուлፌнጯջα ուбօву պዓ рαሞ ֆኢтεժупι узи еск ηէν сне ги አγ пուжочаδጲх հарерևηуδቂ снорቢቺիሷ մаλጤջեгጼ ицሸбιվиρ. ቦըжሲլև араφιпр οπυφуዱасл յоктивсаլ յիተанε եλυг апоቱулոջ вուщек об հըዤ мепсጉፄ чеሂавафωг ሸцոշислюкт у уሿሜየиχ. Иኢοշэከዒф пሳψυտ а. . – Berikut kita uraikan surat Al-Adiyat Ayat 1 sampai 11 Arab, Latin, Artinya Bahasa Indonesia, tafsir singkat KEMENAG. Surat Adiyat terdapat dalam surat ke 100. Surat ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk surat Makiyah. Surat Adiyah memiliki arti Kuda Perang Yang Berlari Kencang, seperti diambil dari ayat pertama. Baca juga Surat At Takatsur Ayat 1 Sampai 8 Arab, Latin, Artinya Bahasa Indonesia, Tafsir Singkat KEMENAG Berikut pembahasan surat Al-Adiyat Ayat 1 sampai 11 Arab, Latin, Artinya Bahasa Indonesia, tafsir singkat KEMENAG وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا wal-ādiyāti ḍab-ḥā 1. Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا fal-mụriyāti qad-ḥā 2. dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya, فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا fal-mugīrāti ṣub-ḥā 3. dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا fa aṡarna bihī naq’ā 4. maka ia menerbangkan debu, فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا fa wasaṭna bihī jam’ā 5. dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ innal-insāna lirabbihī lakanụd 6. sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ wa innahụ alā żālika lasyahīd 7. dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya, وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd 8. dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Baca juga Surah Al Asr Ayat 1-3 Arab, Latin, Artinya Bahasa Indonesia, Tafsir Singkat KEMENAG ۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr 9. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr 10. dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr 11. sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka. BACA JUGA Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI 1-6. Demi kuda perang yang berlari kencang dan bernafas terengah-engah ke arah musuh dengan penuh keberanian dan semangat guna membawa tuannya berperang di jalan Allah. Dan demi kuda yang memercikkan bunga api karena hentakan kuku kakinya beradu dengan batu batu. Hal ini menunjukkan keberaniannya menghadapi rintangan sebesar apa pun. Dan demi kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu pagi hal ini menunjukkan kesiagaannya untuk berjihad tanpa mengenal waktu, sehingga dengan serangan kuda-kuda itu menerbangkan debu yang tebal, tanda betapa dahsyat serangan mereka ke arah musuh, lalu menyerbu bersama dengan kepulan debu itu ke tengah-tengah kumpulan musuh dengan gagah berani. Demi kuda-kuda perang yang demikian sifatnya, sungguh manusia itu enggan bersyukur dan sangat ingkar kepada nikmat tuhannya. Manusia, kecuali yang dirahmati Allah, malas bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan tidak mau memenuhi kewajiban yang dibebankan kepadanya. 7. Dan sesungguhnya dia mengakui dan menyaksikan keingkarannya itu. Hal itu bisa dilihat dari mudahnya manusia bermaksiat kepada Allah. 8. Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan. Kecintaan berlebihnya pada harta membuatnya materialistis, mengumpulkan harta dengan jalan apa pun, tidak peduli halan atau haram. Cintanya itu juga membuatnya bakhil dan cenderung menggunakannya untuk sesuatu yang tidak benar. 9. Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan dan dibangkitkan pada hari kiamat untuk mempertanggung-jawabkan amalnya, 10. Dan tidakkah mereka mengetahui nasibnya bila apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan, baik itu keimanan maupun kekafiran’ kelakuan seseorang adalah cerminan isi hatinya. Buruknya perilaku seseorang merupakan pertanda buruknya hati orang tersebut, demikian sebaliknya. 11. Sungguh, tuhan mereka pada hari itu mahateliti terhadap keadaan mereka. Allah mencatat dengan rinci dan detail apa yang dilakukan manusia. Dengan bukti itu Allah akan menghisab dan memberi balasan yang sesuai kepada mereka.
Cermati dan tirukan pelafalan surah Al-’Adiyat di atas secara berulang-ulang sampai fasih dan Mengartikan kosa-kata surat Al-’Adiyat3. Menerjemahkan Surat Al-AdiyatTerjemahan dari surat Al-'Adiyat secara lengkap adalah sebagai berikutDemi Al Aadiyat , Dhabhah Dan yang mencetuskan api Dan yang menyerang diwaktu pagi Maka ia menerangkan debu Dan ia ketengah-tengah kumpulanSesungguhnya manusia itu sangat ingkar kepada Tuhannya Dan sesungguhnya ia itu menyaksikan Dan sesungguhnya dia sangat mencintai kebaikanMaka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan sesuatu yang ada di dalam kubur Dan diperlihatkan apa yang di dalam dada Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu maha Mengetahui keadaan merekaBaca juga Materi Surat Al-Qariah4. Memahami Isi Kandungan Surat Al-AdiyatDinamakan denga surat Al Adiyaat karena Allah memulai nya dengan sumpah, menggunakan kata al adiyaat Kuda para mujahid yang cepat mengahadapi musuh. Adapun makna yang terkandung didalamnya adalah sebagai berikutPertama, Kuda Perang Ketika Menyerang MusuhPada surat Al Adiyat ini, Allah bersumpah dengan kuda perang. Kuda di sini memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hewan lainnya. Kuda tersebut dikatakan berlari kencang dengan terengah-rengah. Kuda tersebut memercikkan api karena sentakan kakinya yang mengenai batu saat berlari kencang. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya di waktu Shubuh. Lalu kuda tersebut menerbangkan debu-debu. Kuda tersebut kemudian menyerang musuhnya hingga menebus ke tengah-tengah mereka. Inilah yang digunakan untuk bersumpah oleh Allah dalam awal-awal surat kedua adalah Manusia Sangat Ingkar. Adapun isi sumpah dijelaskan mulai pada ayat, “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Rabbnya.” Makna “al kanud” adalah al kafur, yaitu mengingkari nikmat Rabbnya. Demikian kata Ibnu Abbas dan Hasan Al Bashri mengatakan,هو الذي يعد المصائب، وينسى نعم ربه“Manusia itu terus menghitung-hitung musibah. Namun melupakan betapa banyak nikmat yang telah Rabbnya beri.” Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7 634.Yang ketiga Manusia Akan Menyaksikan Kekufurannya. Dalam ayat selanjutnya disebutkan, “dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya“. Ada dua tafsiran mengenai ayat di atasAllah akan menjadi saksi terhadap apa yang diperbuat manusia. Demikian dikatakan oleh Qotadah dan Sufyan Ats Tsauri. Maksudnya di sini adalah Allah akan membalas kekufuran akan menjadi saksi atas kekufuran mereka sendiri. Demikian pendapat Muhammad bin Ka’ab Al Qurthubi..” Lihat Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 7 635.Yang keempat, Manusia Bakhil Karena Cinta HartaAdapun ayat, وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.” Khoir atau kebaikan dalam ayat ini yang dimaksud adalah harta. Namun ada dua pendapat dalam memaknakan ayat tersebutManusia sangat cinta pada sangat pelit bakhil.Kedua makna di atas adalah makna yang shahih benar kata Ibnu kelima, Kita harus Zuhud pada Dunia dan Ingat Kehidupan AkhiratSelanjutnya Allah memotivasi untuk zuhud pada dunia dan bersemangat menggapai akhirat. Allah ingatkan pula apa yang terjadi setelah alam dunia. Perhatikan ayat selanjutnya, أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ 9 وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ 10 “Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada?“Yang dimaksudkan ayat di atas adalah “tidakkah mereka tahu bagaimana keadaan mayit yang dibangkitkan dari alam kubur?” Lalu disebutkan selanjutnya “tidakkah mereka tahu apa yang dikeluarkan dari dalam dada”, maksudnya adalah sesuatu yang nanti akan ditampakkan dari dalam hatinya? Artinya, segala rahasia dan apa yang tersembunyi dalam hati akan ditampakkan keenam, Allah Maha Mengetahui …Dalam akhir ayat disebutkan, إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ“Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.” Maksudnya -kata Ibnu Katsir- bahwa Allah mengetahui segala yang mereka perbuat dan akan membalasnya, juga sama sekali Allah tidak berbuat zhalim sedikit pun kepada As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah mengetahui perbuatan hamba yang lahir dan batin, yang nampak maupun yang tersembunyi. Allah pun akan membalas perbuatan tersebut. Balasan itu diberikan atas dasar Allah mengetahui apa yang manusia perbuat.”5. Tafsir Surat Al-AdiyatFirman Allah وَالْعَادِيَاتِ, Demi Al Aadiyat, Allah bersumpah dengan kuda yang dilarikan di jalan Allah. ضَبْحاً yaitu suara yang terdengar dari kuda ketika lari. فَالْمُورِيَاتِ قَدْحاً Dan yang mencetuskan api. Sepatu kuda-kuda itu memukul batu dengan keras hingga menimbulkan percikan api darinya. فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحاً Dan menyerang diwaktu pagi. Serangan itu dilakukan pada pagi hari, sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam melakukan penyerangan diwaktu pagi dan mendengarkan Adzan maka beliau menyerang. Dan firman-Nya فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعاً Maka ia menerbangkan debu, di tempat bertempurnya kuda-kuda itu, tengah kumpulan. Kuda-kuda itu masuk ditengah-tengah pertempuran secara keseluruhan. Berkata Ibnu Abu Hatim dari Abdullah, bahwa “Al-Adiyat” adalah onta, berkata Ali “Al Adiyat” adalah onta, dan berkata Ibnu Abbas “Al Adiyat” adalah kuda, ketika pendapat Ibnu Abbas itu disampaikan kepada Ali, maka Ali berkata Pada saat perang Badar kami tidak memiliki kuda, berkata Ibnu Abbas, akan tetapi itu terjadi pada suatu kelompok perang yang Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas yang berkata kepadanya, ia berkata, ketika aku sedang duduk datang seseorang lalu ia bertanya kepadaku tentang “Al Adiyat Dhabhan”, maka aku katakan kepadanya yaitu kuda ketika melakukan penyerangan dijalan Allah, kemudian orang itu pergi menemui Ali yang sedang berada di Zam-Zam, lalu orang itu bertanya kepada Ali tentang “Al Adiyat Dhabhan”, maka Ali berkata, apakah engkau pernah bertanya kepada seseorang tentang hal ini sebelum bertanya kepadaku ? orang itu menjawab Ya, Aku telah bertanya kepada Ibnu Abbas dan ia menjawab yaitu kuda ketika melakukan penyerangan dijalan Allah, Ali berkata, pergi dan panggil dia kehadapanku, maka ketika aku telah berada dihadapannya, ia berkata, apakah engkau menjawab pertanyaan manusia dengan apa yang tidak engkau ketahui, demi Allah sesungguhnya perang yang pertama kali dalam Islam adalah perang Badar, dimana saat itu kami hanya memiliki dua ekor kuda, yaitu kuda milik Az-Zubair dan kuda milik Al Miqdad. Berkata Ibnu Abbas maka aku mencabut kembali pendapatku dan aku berpendapat seperti apa yang dikatakan oleh Ali Diantara mereka yang berpendapat pada pendapat Ali adalah Ibrahim dan Ubaid bin Umair, dan yang berpendapat dengan pendapat Ibnu Abbas adalah Mujahid, Ikrimah, Atha, Qatadah, dan Adh-Dhahhak kemudian Ibnu Jarir memilih pendapat Ibnu Abbas ini. Berkata Ibnu Abbas dan Atha tidak ada seekor binatang pun yang mengeluarkan suara ketika berlari selain kuda dan anjing. Berkata Ibnu Juraij dari Atha, Aku mendengar Ibnu Abbas menggambarkan Dhabhan dengan kalimat " ah.... .ah " dan mereka berpendapat tentang firman-Nya فَالْمُورِيَاتِ قَدْحاً Dan yang mencetuskan api, yaitu api itu berasal dari telapak-telapak kaki kuda, ada pula yang berpendapat, bahwa api itu timbul karena peperangan yang timbul diantara para penunggang kuda itu. Ada juga yang berpendapat, api itu dinyalakan ketika mereka kembali kebarak-barak mereka diwaktu malam. Ada juga yang berpendapat api unggun yang dinyalakan oleh para penduduk, kedua pendapat terakhir ini di ungkapkan oleh mereka yang menafsirkan Al ' Adiyat dengan kuda, sedangkan yang menafsirkan Al'Adiyat dengan onta, maka mereka berpendapat api itu dinyalakan di Muzdalifah. Berkata Ibnu Jarir yang benar adalah pendapat yang pertama, bahwa “Al-'Adiyat” itu adalah kuda ketika memercikkan api dari telapak kaki-telapak kakinya. Sedang firman-Nya فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحاً Dan yang menyerang diwaktu pagi, berkata Ibnu Abbas dan lainnya adalah Serangan yang dilakukan oleh kuda-kuda itu di pagi hari di jalan Allah, sementara yang menafsirkan dengan onta berpendapat yaitu melakukan pertahanan di pagi hari dari Muzdalifah sampai Muna Mina. Baca juga Materi Surat Al-FiilMereka yang memiliki pendapat berbeda ini sependapat tentang firman Allah فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعاً Maka ia menerbangkan debu, maksudnya adalah tempat yang dilalui itu menerbangkan debu-debu baik karena peperangan ataupun karena firman-Nya فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعاً Dan ia ketengah-tengah kumpulan, berkata Al ' Uufi dari Ibnu Abbas yaitu kumpulan musuh yang terdiri dari kumpulan orang kafir. Dan firman-Nya إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar kepada Tuhannya. Inilah yang Allah sumpahi, yaitu bahwa manusia sangat kufur dan sangat ingkar terhadap ni'mat-ni'mat Allah yang telah Allah berikan kepadanya. Berkata Ibnu Abbas dan lainnya “Al Kanud” artinya Al Kufur ingkar, berkata Al Hasan “Al Kanud”, artinya orang yang menghitung hitung musibah dan lupa akan ni'mat-ni'mat Allah kepada-Nya. Berkata Ibnu Abu Hatim, dari Abu Amamah, ia berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu ' Alaihi Wa Salam " Sesungguhnya manusia itu sangat “kanud” kepada Tuhannya, " beliau bersabda "Al Kanud adalah seorang yang makan seorang diri, memukul budaknya dan mencegah diri untuk memberi pemberian kepada orang lain, " hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dari hadits I'tariz bin Utsman dari Hamzah bin Hani dari Abu Amamah yang di maukufkan. Dan firman-Nya وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ Dan sesungguhnya ia itu menyaksikan. Berkata Qatadah dan Sufyan Ats-Tsauri sesungguhnya Allah amat menyaksikan hal itu, dan mungkin pula kata "ia" dalam ayat ini adalah kembali kepada manusia, pendapat ini diungkapkan oleh Muhammad bin Ka'ab Al Qurdzi, hingga arti ayat ini adalah, bahwa sesungguhnya manusia menyaksikan akan perbuatannya yang ingkar itu, kesaksian itu diungkapkan dengan lidahnya sendiri atau akan nampak kesaksiannya itu dari kata-kata serta perbuatan-perbuatannya sebagaimana firman Allah “Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan Masjid-masjid Allah, sedang mereka sendiri mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Surat At-taubah ayat ke-17. Dan firman-Nya وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ dan sesungguhnya ia sangat mencintai kebaikan. Sesungguhnya manusia dalam mencintai kebaikan yaitu harta sangat berlebihan, dalam menafsirkan ayat ini terdapat dua pendapat, Pertama Sesungguhnya manusia itu sangat besar kecintaannya terhadap harta, kemudian pendapat kedua Sesungguhnya manusia amat tamak dan amat bakhil karena cintanya terhadap harta, dan kedua pendapat ini adalah benar. Kemudian Allah SWT berfirman dalam rangka mengajak manusia untuk bersikap Zuhud terhadap dunia dan bersikap cinta terhadap akhirat, juga Allah memberi peringatan kepada manusia apa yang akan mereka alami setelah ini. أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan sesuatu yang ada di dalam kubur, mengeluarkan sesuatu yang ada dari dalam kubur berupa mayat-mayat, وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ dan diperlihatkan apa yang ada di dalam dada. Berkata Ibnu Abbas serta lain-lainnya, menampakkan dan memperlihatkan sesuatu yang selama ini mereka rahasiakan dalam diri mereka. Firman Allah إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌ Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu maha mengetahui keadaan mereka. Allah mengetahui seluruh perbuatan manusia dan Allah akan memberikan mereka balasan yang sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan didunia, tanpa melakukan kecurangan sebesar biji Dzarrah Al-'Adiyat tergolong surah Makkiyah , Surah ini diturunkan di kota ini terdiri dari 11 ayat , diturunkan setelah surah Al-' Aşr. Termasuk surah ke-100 dalam Al-Qur'anAl-Adiyāt artinya kuda perang yang berlari pokok surah Al-'Adiyat adalah manusia yang ingkar terhadap Allah dan mencintai harta ini memerintahkan kepada kita untuk selalu taat dan tunduk terhadap perintah Allah, tidak boleh ingkar , tidak boleh berlebihan mencintai harta benda, menjadi orang yang dermawan dan murah hati terhadap fakir turun surah ini, segerombolan pasukan kuda yang bertempur melawan musuh dan melukiskan tentang kepahlawanan mereka .
Tafsir Surat al-AadiyaatSegala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulallah Shalallahu alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Shubhanahu wa ta’alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'duPada sejatinya Allah tabaraka wa ta'ala menurunkan kitab suci al-Qur'an adalah supaya direnungi isinya lalu diamalkan dalam praktek keseharian. Hal itu, bisa terlihat jelas dalam banyak ayat yang menjelaskan akan hal ini, seperti salah satunya yang telah dititahkan melalui firman -Nya﴿ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٩﴾ [ص 29 ]"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadaburi ayat-ayat -Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran". QS Shaad 29.Maka kajian kita kali ini akan mengkaji salah satu surat dalam al-Qur'an yaitu surat al-Aadiyaat. Surat al-Adiyaat termasuk dalam bagian surat-surat pendek yang mungkin sekali kita sering mendengarnya dan telah banyak dihafal oleh kebanyakan kaum muslimin. Sehingga menjadikan hal tersebut, lebih ditekankan lagi untuk memahami makna serta isi kandungan yang tersimpan hukum-hukum Shubhanahu wa ta’alla memulai firmannya dengan mengatakan﴿ وَٱلۡعَٰدِيَٰتِ ضَبۡحٗا ١ فَٱلۡمُورِيَٰتِ قَدۡحٗا ٢ فَٱلۡمُغِيرَٰتِ صُبۡحٗا ٣ فَأَثَرۡنَ بِهِۦ نَقۡعٗا ٤ فَوَسَطۡنَ بِهِۦ جَمۡعًا ٥ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٞ ٦ وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٞ ٧ وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلۡخَيۡرِ لَشَدِيدٌ ٨ ۞أَفَلَا يَعۡلَمُ إِذَا بُعۡثِرَ مَا فِي ٱلۡقُبُورِ ٩ وَحُصِّلَ مَا فِي ٱلصُّدُورِ ١٠ إِنَّ رَبَّهُم بِهِمۡ يَوۡمَئِذٖ لَّخَبِيرُۢ ١١﴾ [ العاديات 1-11]"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya, dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, Maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan Sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka". QS al-Aadiyaat 1-11.Tafsir AyatAllah ta'ala memulai firman -Nya dengan mengatakan﴿ وَٱلۡعَٰدِيَٰتِ ضَبۡحٗا ١ ﴾ [ العاديات 1 ]"Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah". QS al-Aadiyaat 1.Huruf wawu dalam permulaan ayat ini disebut oleh para ahli tafsir sebagai wawu qosam untuk sumpah, sedang yang dijadikan sebagai obyek untuk bersumpah oleh Allah ta'ala adalah al-Aadiyaat yakni kuda perang yang berlari kencang. Adapun makna adh-Dhubha ialah suara ringkikan kuda dikala lari Allah ta'ala melanjutkan firman -Nya sambil mengatakan﴿ فَٱلۡمُورِيَٰتِ قَدۡحٗا ٢ ﴾ [ العاديات 2]"Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya ". QS al-Aadiyaat 2.Maksudnya kuda tersebut mampu meletupkan api tatkala berlari dimalam hari disebabkan pukulan kuku kakinya yang sangat keras ke atas Allah azza wa jalla berfirman﴿ فَٱلۡمُغِيرَٰتِ صُبۡحٗا ٣ ﴾ [ العاديات 3 ]"Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi". QS al-Aadiyaat 3.Yaitu kuda yang merubah arah menuju kearah musuh sambil menyerang secara tiba-tiba diwaktu Allah ta'ala berfirman﴿ فَأَثَرۡنَ بِهِۦ نَقۡعٗا ٤ ﴾ [ العاديات 4 ]"Maka ia menerbangkan debu". QS al-Aadiyaat 4.Yang dimaksud dengan an-Naq'u ialah debu yang dihasilkan dari hentakan kaki kuda tersebut ketika berhadapan dengan musuh. Seperti dikatakan oleh seorang penyairSeakan debu itu berkobar-kobar diatas kepala kamiSedang kilauan pedang berkilat, bercahaya bagaikan dimalam hariLalu Allah Shubhanahu wa ta’alla melanjutkan firman -Nya﴿ فَوَسَطۡنَ بِهِۦ جَمۡعًا ٥ ﴾ [ العاديات 5 ]"Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh". QS al-Aadiyaat 5.Maksudnya kuda-kuda tersebut maju mampu merangsek ketengah-tengah kumpulan musuh sehingga benar-benar berada ditengah medan pertempuran dan kumpulan pasukan. Sebagaimana dikatakan oleh seorang penyairMereka berada ditengah-tengah, hingga hilang dalam kumpulanDibawah serangan, dalam hujan debu yang menyelimutinyaSelanjutnya Allah ta'ala berfirman﴿ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٞ ٦ وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٞ ٧ وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلۡخَيۡرِ لَشَدِيدٌ ٨ ﴾ [ العاديات 6-8 ]"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta". QS al-Aadiyaat 6-8.Disinilah letak jawaban dari sumpah-sumpah diatas. Dan yang dimaksud dengan al-Kunud ialah orang yang ingkar dan tidak mengakui akan nikmat-nikmat Allah Shubhanahu wa a’alla yang ada. Sebagaimana ditafsirkan oleh Ibnu Abbas. Sedang al-Hasan mengatakan "Yang dimaksud dengan al-Kunud ialah orang yang hanya mengingat musibah yang menimpanya dan melupakan nikmat yang banyak". [1] seorang penyair mengatakanDuhai orang yang dhalim dalam tindak-tanduknyaKetahuilah, kedhaliman akan kembali atasmuSampai kapan engkau dan hingga kapanDirimu terus mengeluh dan lupa terhadap nikmatDan keadaan manusia, sesuai sekali dengan apa yang digambarkan oleh ayat ini walaupun lisannya mengklaim tidak mengatakannya. Sedang yang dimaksud dengan al-Khair ialah harta dan kecintaan manusia terhadapnya sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh Allah ta'ala melalui firman -Nya﴿ وَتُحِبُّونَ ٱلۡمَالَ حُبّٗا جَمّٗا ٢٠﴾ [ الفجر 20 ]"Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan". QS al-Fajr 20.Selanjutnya Allah ta'ala mengatakan dalam firman -Nya﴿ أَفَلَا يَعۡلَمُ إِذَا بُعۡثِرَ مَا فِي ٱلۡقُبُورِ ٩ ﴾ [ العاديات 1-11 ]"Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur". QS al-Aadiyaat 9.Az-Zamakhsary menjelaskan "Kosa kata ini yaitu﴿ بُعۡثِرَ ﴾ itu terambil dari dua kalimat yaitu al-Ba'tsu dan an-Nutsur. Sedang makna yang pertama adalah bangkitnya mereka dari kematian. Dan yang kedua ialah gambaran mereka ketika bangkit yaitu seperti bagaikan benih bertebaran yang disebar. Maka ini menunjukan pada kita bahwa kebangkitan mereka itu bertebaran dimana-mana seperti halnya benih manakala tumbuh". [2] dan makna ini dijelaskan secara gamblang oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya﴿ خُشَّعًا أَبۡصَٰرُهُمۡ يَخۡرُجُونَ مِنَ ٱلۡأَجۡدَاثِ كَأَنَّهُمۡ جَرَادٞ مُّنتَشِرٞ ٧ ﴾ [القمر 7 ]"Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan". QS al-Qomar 7.Dan firman -Nya﴿ يَوۡمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلۡفَرَاشِ ٱلۡمَبۡثُوثِ ٤ ﴾ [ القارعة 4 ]"Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran". QS al-Qaari'ah 4.Kemudian Allah Shubhanahu wa a’alla melanjutkan﴿ وَحُصِّلَ مَا فِي ٱلصُّدُورِ ١٠ ﴾ [ العاديات 1-11 ]"Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada". QS al-Aadiyaat 10.Syaikh Ibnu Sa'di mengatakan dalam tafsirnya tentang ayat ini "Artinya menjadi jelas dan nampak isi yang ada didalam dada, dari perkara yang baik maupun buruk. Sehingga pada saat itu perkaranya berubah yang rahasia menjadi jelas, yang dalam bathin menjadi nampak terlihat". [3] hal itu, seperti yang dikatakan oleh seorang penyairTiap orang pada saat itu akan mengetahui semua perbuatanApabila dibuka catatan amalnya dihadapan AllahDan Allah azza wa jalla menutup dengan ayat -Nya﴿ إِنَّ رَبَّهُم بِهِمۡ يَوۡمَئِذٖ لَّخَبِيرُۢ ﴾ [ العاديات 11 ]" Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha mengetahui Keadaan mereka". QS al-Aadiyaat 11.Artinya pada hari kiamat sebagaimana tersirat dalam ayat sebelumnya yang mengatakan﴿ أَفَلَا يَعۡلَمُ إِذَا بُعۡثِرَ مَا فِي ٱلۡقُبُورِ ٩ ﴾ [ العاديات 1-11 ]"Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur". QS al-Aadiyaat 9.Yang dimaksud dengan al-Khabiir ialah Allah azza wa jalla. Dan kalimat ini mempunyai makna lebih khsusus dari kata-kata al-Aliim karena terkumpul dalam makna al-Khabiir, ilmu dibarengi bahwa Allah Shubhanahu wa a’alla akan membalas dari semua perkara yang ada dalam hati baik yang nampak maupun yang tersembunyi, yang mana tidak ada yang mengetahui perkara tersebut melainkan Allah ta'ala lebih gamblang dari ini adalah manakala menyatukan dua sifat ini dalam salah satu firman -Nya﴿ قَالَتۡ مَنۡ أَنۢبَأَكَ هَٰذَاۖ قَالَ نَبَّأَنِيَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡخَبِيرُ ٣﴾ [ التحريم 3 ]"Lalu Hafsah bertanya "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."QS at-Tahriim 3.Pelajaran yang bisa kita petikPertama Allah ta'ala telah bersumpah dengan kuda perang yang berlari kencang. Dan Allah Shubhanahu wa a’alla tidak bersumpah kecuali pada perkara yang agung, dan dengan makhluk -Nya yang menunjukan pula akan keagungannya. Dan manakala Allah Shubhanahu wa a’alla menyebut tentang kuda perang, kekuatannya, kencangnya ketika berlari kearah musuh, gagah berani menerobos musuh hingga masuk berada ditengah-tengah medan pertempuran dibawah kilatan cahaya pedang. Ini semua disebut, sebagai peringatan akan keutamaan jihad dijalan Allah serta kedudukannya yang agung dalam Adanya isyarat bagi kita untuk mempersiapkan kuda-kuda untuk berjihad dijalan Allah azza wa jalla. Didalam ayat yang lain hal itu dijelaskan secara gamblang, dimana Allah ta'ala menyuruh﴿ وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةٖ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمۡ ٦٠﴾ [ الأنفال 60 ]"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu". QS al-Anfaal 60.Dalam sebuah hadits dijelaskanقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ » [أخرجه البخاري و مسلم]"Kuda yang diikatkan tali kekang dikepalanya itu adalah kebaikan sampai hari kiamat". HR Bukhari no 2850. Muslim no Didalam ayat tersirat bahwa segala perkara yang diperoleh oleh kuda perang serta para mujahidin dijalan Allah Shubhanahu wa a’alla dari debu yang menempel di seluruh tubuh disebabkan oleh hentakan kudanya, maka hal tersebut merupakan perkara yang tidak akan luput dari Allah Shubhanahu wa a’alla sehingga –Dia telah mempersiapkan bagi mereka balasan yang besar. Dalam sebuah hadits shahih Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam bersabdaقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ » [أخرجه الترمذي]"Tidak akan mungkin terkumpul pada seorang mujahid, debu di medan perang dan uapnya api neraka jahanam". HR at-Tirmidzi no 1633. Beliau berkata Hadits hasan Ayat yang mulia diatas mengisyaratkan pada kita agar punya perhatian terhadap kuda serta memilih yang terbaik dari kuda-kuda yang ada. Punya keseriusan didalam melatihnya dan mempersiapkan pada momen-momen penting yang dibutuhkan olehnya, diantaranya memberikan perawatan yang cukup, sering melakukan pertandingan, melatih agar tetap bagus. Dan adanya celaan didalam ayat menunjukan akan hal sebuah hadits dijelaskan, dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau menceritakan "Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam berhasil melewati kuda yang kurus yang sudah berjalan lebih dahulu dari Haifa. Dan saat itu kuda tersebut sudah berada di Tsaniyatul Wada'. Dan beliau juga berhasil melewati kuda yang kuat yang sebelumnya sudah berjalan lebih dahulu dari Tsaniyatul Wada'."Kelima Allah Shubhanahu wa ta’alla menciptakan manusia dan menjadikan pada sebagian mereka sebagai tempat ujian. Dengan menciptakan pada sebagian orang beberapa sifat yang tercela, lalu membebaninya untuk berusaha menghilangkan sifat tersebut serta melatihnya sehingga bisa berpaling dari keburukannya. Sebagaimana disinggung dalam firman -Nya yang lain﴿ قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ٩ وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ١٠﴾[الشمس 9-10]"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". QS asy-Syams 9-10.Keenam Didalam ayat yang mulia ini menetapkan adanya kebangkitan dari kubur setelah kematian. Yang membuktikan bahwa jasad manusia yang terpendam dalam kubur dan telah berubah menjadi tanah, kelak Allah Shubhanahu wata’alla akan menghidupkan kembali dan memberi balasan akan perkara yang tersembunyi dalam hatinya. Yaitu disaat tidak berguna lagi harta dan anak keturunan. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya﴿ يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ وَلَا بَنُونَ ٨٨ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ ٨٩﴾ [الشعراء 88-89 ]"Yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". QS asy-Syu'araa 88-89.Ketujuh Bahwa hati merupakan tempat berputarnya kebaikan dan kerusakan dalam diri seseorang. Sehingga jika baik hatinya akan menjadikan baik pula amal anggota badannya, dan bila buruk maka akan menjadikan buruk amal anggota badan.[4]Akhirnya kita ucapkan segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla curahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau serta para sahabatnya.[1] . Tafsir Ibnu Katsir 14/436.[2] . Tatimatu Adhwaail Bayan 9/248. Cetakan Daarul Kutub Ilmiyah oleh Athiyah Salim.[3] . Tafsir Ibnu Sa'di hal 892.[4] . Pembahasan ini banyak diambil dari kitab Tafsir Adhwaul Bayan oleh syaikh Athiyah bin Muhammad Salim, muridnya Syaikh Muhammad Amin Syinqithi.
Azab orang serakah, foto UnsplashIslam sangat membenci sifat serakah, hingga dijelaskan dalam berbagai dalil bahwa ada berbagai azab orang serakah. Azab tersebut diberikan sebagai pelajaran bagi umat dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda"Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak serakah karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati karena kedua anak Adam Qabil dan Habil salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati," HR Ibnu Asakir melalui Ibnu Mas'ud.Melalui hadits tersebut, Rasulullah SAW mengingatkan kepada manusia akan bahaya dari sifat serakah. Serakah hanya akan membawa manusia pada kerugian di dunia dan Azab Orang Serakah menurut Islam?Menurut jurnal Al-Hikmah yang berjudul Tamak Dalam Perspektif Hadits yang ditulis oleh Muhyidin Tohir, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat serakah. Serakah maksudnya adalah sifat berlebih-lebihan dalam mencari berfirman dalam surat Al-Adiyat ayat 6-8,“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih pada Tuhan-Nya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya. Dan sesungguhnya cintanya pada harta benar-benar berlebihan” Qs. Al-Adiyat 6-8Maka, apa saja jenis balasan yang akan Allah berikan kepada orang yang memiliki sifat serakah?1. Dicabutnya keberkahan hidupAzab orang serakah, foto PixabayHadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyebutkan,"Dari Abdan dari Abdullah dari Yúnus dari al-Zuhri dari Urwah ibn Zubair dan Said bin Musayyab bahwa Hákim ibn Hizám berkata saya meminta kepada Rasulullah Saw, lalu dia memberikan kepadaku, kemudian saya meminta lagi, lalu dia Rasulullah memberikan lagi, lalu saya meminta yang ketiga kalinya lalu dia memberiku lagi, kemudian dia bersabda ya Hakim, sesungguhnya harta ini adalah tanaman yang hijau Dan barang siapa yang mengambilnya dengan kedermawanan dan barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang berlebih-lebihan tidak akan diberkahi oleh Allah Swt. seperti orang yang makan tetapi tidak kenyang, tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Dan Hakim berkata wahai Rasulullah demi kamu yang diutus dengan benar. Saya tidak akan meminta setelah kamu sampai saya meninggalkan dunia. Dan hal itu terjadi sampai pemerintahan umar dia tidak meminta setelah Rasulullah sampai meninggal dunia." Hadits Riwayat BukhariMenurut hadits di atas, Allah SWT akan mencabut keberkahan akan harta yang dimiliki oleh orang-orang dengan sifat serakah. Ini merupakan balasan Allah SWT atas perbuatan dari hilangnya keberkahan harta dalam hadits di atas, yakni dicabutnya rasa cukup dalam hati seseorang. Mereka akan terus merasa kurang dengan harta yang mereka dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda“Andai kata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya tanah maut atau kematian. Dan Allah menerima taubat orang yang telah bertaubat kepada-Nya." Hadits Riwayat MuslimMeskipun memberikan balasan yang teramat pedih kepada orang yang memiliki sifat serakah, Allah tetap memberikan peluang kepada mereka untuk Dicabutnya Ketenangan HidupDiriwayatkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Ighatsatul Lahfan menjelaskan, “Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal 1 Kesedihan kegelisahan yang terus-menerus, 2 Kecapekan kelelahan yang berkelanjutan, dan 3 Penyesalan yang tidak pernah berhenti,".Ketiga masalah tersebut sudah tentu tidak akan menghadirkan kebahagiaan dan ketenangan hidup. Ini juga merupakan balasan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang memiliki sifat cinta akan dunia merupakan bagian dari fitrah manusia, agama Islam sendiri tetap memberikan batasan manusia dalam mencari harta dengan menanamkan sifat qana'ah merasa cukup dalam diri oleh Jabir ra, Rasulullah SAW bersabda"Berpeganglah kalian kepada sifat qana’ah, karena sesungguhnya qana’ah itu harta yang tak akan habis," Hadits Riwayat ThabraniOleh karenanya, janganlah berlebihan dalam mencari harta apalagi hingga membuat kita lalai akan kewajiban kepada Allah serakah sama dengan tamak?Apa itu serakah?Apakah Allah tidak menyukai sifat serakah?
sesungguhnya manusia akan menyaksikan sendiri